Tips Ngajar SERU Anak SD Selama Lockdown di New Zealand

                                       


Assalamu'alaikum wr wb para super mom diluar sana, ketemu lagi dengan Celoteh Amih semoga semua ibu ibu keren dan semua yang ada di IG ku ini sehat wal'afiat dan tidak lupa untuk selalu bersyukur ( kira kira begitu lah opening kalo di IG amih kala berbagi cerita apapun ke temen temen IG ers ;)), semangat berbagi cerita melalui celoteh amih alasannya karena semangat itu menular, maka mari kita tularkan hal hal positif. Dan kali ini aku coba tuangkan dalam bentuk tulisan. 

Nah kali ini, aku mau menulis tentang yang akhir-akhir ini sepertinya sangat sesuatu buat sang IBU yaitu Mendadak Mendidik. Kebayang kan ya kerjaan kita jadi bertambah, disisi lain sih harusnya bersyukur bahwa kita punya kesempatan ladang amal lebih banyak ( seperti biasa talk to my self :)) meskipun prakteknya aduhaaai, karena menuntut kita menjadi kudu sangat kreatif sekalii dalam proses ini.

                                          

Kata Mendadak Mendidik aku pinjem dari seorang teman yang baru ketemu di IG dimana beliau adalah seorang homeschooler, sebut saja IG nya familia kreativa, boleh loh dicek IG nya sangat inspiratif sekali atau boleh juga cek IG aku sekalian aja kakakkk.... di @nurhayatiachyarudinroi (promosi diri sendiri bolee laa yaaa...).

Saat Pandemi ini datang, mendadak mendidik ini jadi bener bener dialami banget karena status ibu jadi merangkap kala lockdown atau stay at home menyapa. 

Untukku status mendadak mendidik ini aku rasakan 4 tahun lalu saat tibanya kami di negeri New Zealand, kenapa? Karena aku sempet 3 bulan mengajarkan anakku yang dimana kala itu kesulitan mengenal bentuk huruf padahal usianya mau 6 tahun, dan kala itu anakku belum juga bisa punya hak sekolah karena visa kita masih visitor ( kisah tentang anakku yang sempat cek ke dokter dan psikolog dimana ada symptom dyslexia akan aku ceritakan berbeda karena panjanggg sekali kisahnya).

Singkat cerita sampai dengan hari ini mengajar jadi bagian keseharian ku, karena jelas banget kan ya status jadi IBU itu kudu wajib segala bisa.

Nah apalagi, sekolah di NZ ini setiap 1 term (3 bulan) akan ada libur 2 minggu, lalu di term akhir liburnya lebih lama karena kenaikan kelas yaitu 6 minggu, artinya selama tiap libur ini aku berkewajiban mengisi hari hari si anak dengan belajar dan bermain. 

Saat pandemi datang, di NZ juga ada lockdown saat itu 6 minggu ( term 1) dan ada lockdown lagi 2 minggu ( term 2) maka strategi yang biasa aku pakai di libur sekolah kuterapkan di masa ini. 

Lalu aku pernah sharing tips mengajar anak versiku ke beberapa temen di komunitas melalui whatsapp group dan IG live.

Menurutku, hal penting dan utama yang harus ada dalam fikiran kita adalah  :

SETTING GOALS dulu, karena kalo kita udah ada tujuan yang akan kita capai, maka untuk mem-break-down kegiatan anak bermain belajar pun akan lebih mudah. Dan sesuai kan materi seru yang akan disampaikan ke anak dengan usia dan kemampuan si anak. Aku mencoba hal-hal yang sifatnya akan membawa IMPACT besar terhadap kehidupan si anak, loh maksudnya gimana?

                                   

Contoh materi yang aku ajarkan ke anak, sesungguhnya adalah tentang bagaimana nanti si anak bisa mendapatkan SKILL banyak untuk menghadapi keseharian dalam kehidupan. Anakku kebetulan laki-laki. Kisah ini aku tarik mundur ketika pertama kali kami ke NZ dimana saat itu status VISA ku masih visitor, artinya anak gak punya hak sekolah, nah dimasa ini aku meramu berbagai macam kegiatan seru yang secara gak langsung anak itu belajar BUANYAK banget dari hal ini.

LURUSKAN NIAT ( ini super penting, supaya gak sia-sia dari awal kita niatkan ini sebagai sarana untuk ibadah, kenapa coba? bayangkan semisal anak belum bisa mengeja huruf, belum bisa mengaji lalu kita sebagai orangtuanya yang mengajarkan, maka selama setiap ilmu yang kita sampaikan dan dipakai oleh anak bisa jadi amal jariyah (insyallah), karena yang namanya NIAT ini pengalamanku yaaa kadang sering sekali berputar haluan ke arah ga ikhlas dan seterusnya maka aku jatuh bangun dalam meluruskan NIAT ini.

KREATIVITAS

Aku ini salah satu orang yang selalu merasa bahwa aku tidak terlahir menjadi kreatif, padahal mah yaa kalo difikir-fikir itu sih stigma tidak baik terhadap diri sendiri. Menurutku kreativitas juga akan lahir kalo kita mau cari tau, kreatif itu kan artinya bisa kita mencari ide dan inspirasi dari luar, dan akhirnya kita adaptasi dengan versi kita sendiri.

Untuk mengajar anak, ide kreativitas ini wajib digali! Karena kreativitas melahirkan rasa tidak bosan pada dua pihak baik si pengajar maupun yang diajarkan. Dan pengalaman aku semakin kita mencari bahan untuk mengajar semakin rasa semangat itu menggebu.

Beruntungnya kita hidup di jaman now, dimana akses informasi sangat mudah dicari tinggal hanya memainkan jarimu dan berselancar di dunia maya. Disana buanyaaaak sekali informasi dan pengetahuan yang sangat kreatif.

So, gak ada alasan lagi, aduh aku tuh ga ada ide, aduh aku tuh gak kreatif..kebanyakan aduhhhh aduhnya sih kelar deh iduppp hahahha..

ACTION..ACTION and ACTION (MERDEKAAAA,,, ini nulisnya ampe neken kenceng-kenceng si tombol huruf saking semangatnya :D)

Back to story , dimana sejak homeschooling 3 bulan itu lah, akhirnya metode dan cara belajar ini selalu kuterapkan saat libur sekolah tiba. Lalu apa aja sih kegiatan yang dilakukan kami si keluarga rantau? cekidotttt....

1. Kegiatan yang sifatnya Ke RUMAH TANGGA an (LIFE SKILL)

Dari kata rumah tangga aja udah kebayang donk ya pemirsaaah, apa yang aku ajarkan ke kakang adalah beneran semua hal yang berhubungan dengan kegiatan sehari hari dimana hal ini menurutku sepele TAPI FENTINGGG untuk kehidupan si kecil. Maka kakang aku libatkan aktif dalam mencuci baju (meski aku akan mencuci ulang donkk ya :D ), menyapu, mengepel, potong bawang, memasak nasi goreng, memasak telor, membersihkan tempat tidur, membuang sampah dst.




TUJUAN : supaya anak terbiasa EMPATI , value ini yang aku harapkan ada dalam diri seorang kakang habibi dan juga kakang jadi sangat sensi sekali, selalu membantuku dan ku yakin sekali ONE DAY ketika kakang berumah tangga, insyallah istrinya akan seneng karena kakang bisa memasak dll ( bahahahha kapan tauuuu ya nak, wong usia aja masih 9 th udah mikirin mantu si amih ini wkaakkaka *piss ah )

2. Kegiatan OUTDOOR 

Aku yakini bahwa setiap anak UNIK dan memiliki bakat yang ALLAH titipkan, maka karena aku tau kakang anak yang AKTIF dan menyukai semua hal yang berbau kegiatan fisik maka aku pun manfaatkan media kegiatan outdoor ini sebagai sarana belajar.

3. Kegiatan ROHANI

Nah buat aku yang muslim dimana kami disini sebagai minoritas, artinya harus pinter-pinter mencari tau dimana ada tempat pengajian anak, lalu kita harus aktif banget menjadi guru ngaji anak, karena pada dasarnya kalo aku fikir-fikir , sekeren apapun seorang individu, kalo tidak punya dasar pemahaman agama maka ini malapetaka besar. Bisa bayangkan semisal ALLAH takdirkan aku mempunyai hanya 1 anak, maka kalo ia tidak tau bagaimana cara mendo'akan kedua orangtuanya, lalu apa yang akan kita harapkan?

Dan dengan agama inilah, harapanku sekencang-kencangnya badai ombak ujian kalo kita punya basic yang kuat terhadap agama, minimal kita bisa kembali ke arah yang benar.

Maka ini PEER besar buat ku saat hijrah ke negeri NZ, aku harus mampu menemukan cara bagaimana anakku tau cara untuk BERSYUKUR kepada TuhanNya, tau cara menjadi MUSLIM yang baik.

Tak henti, do'aku setiap saat smoga ALLAH selalu membimbing hidup kami agar tetap berada di jalanNYA.

Sekarang aku coba jabarkan secara detail jenis kegiatan anak untuk belajar dan bermain ya, dimana semoga kegiatan-kegiatan ini bisa juga diterapkan oleh siapapun dan kapanpun :)

BELAJAR melalui KEGIATAN MEMASAK 

Ajak anak memasak bersama karena selain SKILL memasak yang akan didapatkan si anak, secara gak langsung anak itu lagi belajar banyak materi looh. Wah iya ya? daripada anaknya dikasih worksheet suruh kerjain pelajaran lebih baik bawa aja ke dapur selain membantu kita, si anak juga kadang gak sadar kalo dia lagi belajar looh

Di praktek ini banyak yang akan anak dapatkan :
  • Belajar Menulis (maksudnya belajar how to spell), Loh emang ada nulisnya??? iya ada donkkk, sebelum ke dapur, kan harus belanja dulu, suruhlah anak yang bikin SHOPPING LIST, lalu anak yang suruh menulis RESEP nya ( cucok deh buat anak yang lagi belajar menulis, meski misal cuma mengcopy aja gak apa apa tuh)
  • Belajar Vocabulary (kosa kata), nah dari menulis resep aja banyak kosa kata baru, misalnya 1sdt anak kan nanya apaan tuh sdt?  dan masih banyak lah kosa kata baru yang muncul saat proses memasak, atau membuat kue sekalipun
  • Belajar Matematika, dari mulai berapa gram sih dalam 1 kilogram? Lalu semisal makanan yang dibuat mau dijual artinya kita harus bisa mengajak anak menghitung gimana caranya agar mendapatkan keuntungan
  • Belajar Presentasi, wah iyakah dari di dapur bisa belajar presentasi juga? iya banget ini sihhh, ajak anak untuk menjadi penjual makanan yang sudah dibuat, dan kita pura pura jadi pembelinya. Kalo biasanya kakang akan pura-pura yang punya cafe, supaya lebih seru jangan lupa dandanin si anak seperti seorang CHEF handal, ahhh ini juga sangat menyenangkan ( aku senyum-senyum sendiri kalo mengingat kegiatan ini, karena bisa seru aja gitu melihat dia berbinar mempresentasikan hasil makanan yang dibuatnya).
  • Belajar Skill Entrepreneur, tidak jarang hasil makanan yang dibuat si kecil dijadikan juga ajang untuk dia mencoba mencari uang dengan ide dan hasil buatannya, kegiatan ini tidak kalah seru, apalagi kalo pas dia dapatkan uang dari hasil penjualan, uwowwwww rasanya sesuatuuu pokoknya.
  • Belajar bertanggung jawab. Yap, anak diajarkan belajar bertanggungjawab, karena di kegiatan memasak itu dijamin kan ya akan berantakan, nah disini libatkan anak juga untuk membantu kita membersihkan semua dari hasil kegiatan memasak tadi.




Belajar PURA-PURA JADI GURU dan MURID


                                         

Kegiatan satu ini buat kakang sangat menarik, kenapa?? karena kala dia jadi GURU, dan aku pura-pura jadi muridnya, dia berasa PeDE banget, kaya ngerasa wow seru juga yaaa aku lebih pintar dari ibuku, hihi.

Simple banget bahan yang dibutuhkan cuma papan tulis dan spidol , atau semisal ga ada papan tulis, pake cardboard (dus) yang ditempel di dinding dijadikan papan tulisnya.


Belajar dari ALAM  ( Kegiatan OUTDOOR )

Subject Pelajaran : Matematika, Photography (Seni), Menulis Cerita

Nah, meskipun lockdown masih bisa keluar rumah yang deket-deket kan ya, daripada aku pusing sendiri mencari materi belajar, aku ajak aja kakang keluar dimana materi yang dipelajari kala itu adalah tentang panjag, lebar, tinggi. Aku bawa beneran tuh si meteran, jadi kakang belajar mulai dari cm, meter dan kilometer ( semua pelajaran disesuaikan dengan usia dan pemahaman anak ya)

Banyak banget materi yang berhubungan dengan matematika, science dan pelajaran lainnya di sekitar kita, nah jadiin aja tuh untuk media belajar yang menarik untuk si anak.

Lalu aku selalu menyuruh kakang melakukan pengambilan FOTO, kenapa? nanti foto ini biar bisa diprint lalu aku tempel di kertas, nah ini baru nilai belajarnya, dimana kakang harus menceritakan apa yang ada dalam foto tersebut.



Belajar dari PASSION

Ketika kita melakukan hal-hal yang kita suka, artinya kita akan punya ENERGI luar biasa saat mengerjakannya, maka libatkan semua hal ini dalam materi pembelajaran kita. Setiap anak UNIK dan SPECIAL artinya passion nya pasti berbeda-beda.

Kalo untuk kakang, merakit lego, membuat sesuatu dari dus, menggambar, memfoto, bermain bola rasanya bisa sesuatu.

Belajar itu gak harus segala sesuatu tentang akademik kan ya, justru hal seperti ini sangat penting adanya.
 



Lalu pertanyaan yang mungkin muncul, bahan-bahan apa sih yang bisa dijadikan media belajar tanpa harus keluar uang banyak?

Maka jawabannya adalah manfaatkan semua hal di sekitar kita, contohnya nah jadi aku adalah salah satu 'pemulung' dus-dus dan pamflet-pamflet atau brosur kala pergi ke supermarket, karena itu bak rejeki untuk menjadi media bermain dan belajar anak. 

Kalau difikir-fikir hal penting yang harus kita punya salah duanya adalah :

MANAGEMENT WAKTU, seheboh apapun kegiatan keseharian sang IBU, smoga kita diberikan kemudahan untuk mengatur waktu dan harapannya semoga waktu yang kita isi itu adalah setiap detik yang mengandung keBERKAHan.

Luangkan ME time meski hanya sesaat, karena IBU itu juga manusia yang butuh waktu istirahat, butuh waktu untuk bisa 'berbicara' dengan dirinya, butuh me-recharge energi maka jangan segan libatkan pasangan kita untuk selalu membantu kita.

Intinya, kita bisa banget membuat pelajaran menjadi menyenangkan, asalkannn kita mau melakukannya :):)

Semoga tulisan ini bisa memberikan manfaat untuk yang membaca :)

Aku cuma mau bilang, kalo aku BANGGA dan SALUTE pada semua IBU diluar sana.

Tetap Semangat, Tetap Bersyukur dan Tetap Menebar Hal-Hal Positif untuk diri dan sekeliling kita.

Wassalam

-Keluarga Rantau-








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perlu kah Kata Santai dalam Kamus Sang Emak?

Merantau di Auckland

Kado Ultah Istimewa dari Si Kecil